Halo sobat semuanya, pada artikel alafgani.web.id kali ini, kita akan membahas mengenai lika-liku sejarah website dari awal cikal bakalnya hingga perkembangannya sampai saat ini. Dan mungkin belum kamu ketahui sebelumnya.
Bagaimana lika-liku terciptanya website? yang saat ini justru keberadaannya sudah sangat familiar di sekitar kita.
Baik, langsung saja kita masuk pada pembahasannya.
Pra-Sejarah Web
Tahun 1945 Vannevar Bush (Konsep Memex)
Sejarah website diawali dari kehadiran sebuah konsep baru (yang belum ada pada saat itu) oleh seorang ilmuwan dan insinyur Amerika yang bernama Vannevar Bush pada tahun 1945. Konsep baru tesebut bernama “Memex”.
Vanner Bush mengenalkan konsep tersebut melalui artikelnya yang terkenal berjudul “As We May Think” yang diterbitkan dalam majalah The Atlantic Monthly.
Memex adalah singkatan dari “memory extender” atau “memory index”. Konsep ini merupakan gambaran dari sistem hiperteks teoritis yang dikembangkan oleh Bush sebagai alat untuk menyimpan, mengorganisir, dan mengakses informasi.
Memex dikonseptualisasikan sebagai sebuah mesin mekanis yang mampu menyimpan dan menghubungkan berbagai jenis dokumen, catatan, dan informasi lainnya.
Pengguna Memex dapat membuat tautan antara informasi yang berbeda dan melakukan navigasi melalui mereka menggunakan perangkat yang disebut “trails” (jejak).
Bush melihat Memex sebagai cara untuk memperluas kemampuan manusia dalam mengakses dan memanfaatkan pengetahuan.
Meskipun Memex tidak pernah menjadi kenyataan dalam bentuknya yang diajukan oleh Bush, konsep ini dianggap sebagai salah satu inspirasi awal bagi pengembangan sistem-sistem hiperteks modern, termasuk World Wide Web.
Ide-ide yang diusulkan oleh Bush, seperti tautan antara informasi dan kemampuan untuk membuat jejak atau alur pikiran, memainkan peran penting dalam pengembangan web yang kita kenal saat ini.
Tahun 1960-an (Konsep Pertukaran Data Elektronik)
Pada tahun 1960-an, konsep pertukaran data elektronik mulai dikembangkan, dan proyek seperti ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) muncul sebagai cikal bakal internet.
ARPANET adalah proyek yang didanai oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) yang merupakan bagian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Proyek ini dimulai pada tahun 1969 dan bertujuan untuk mengembangkan jaringan komputer yang dapat saling terhubung secara fisik.
ARPANET awalnya dirancang sebagai jaringan yang menghubungkan beberapa universitas dan lembaga penelitian di Amerika Serikat.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pertukaran data dan berbagi sumber daya komputer antara para ilmuwan dan peneliti.
Jaringan ini menggunakan konsep paket data dan komunikasi berbasis protokol TCP (Transmission Control Protocol) /IP (Internet Protocol), yang menjadi dasar dari protokol internet yang digunakan saat ini.
ARPANET secara bertahap berkembang dan menarik minat dari lembaga-lembaga lain di luar lingkungan akademik.
Perkembangan dan kesuksesan ARPANET menjadi landasan bagi pengembangan sistem jaringan komputer yang lebih besar, yang akhirnya berkembang menjadi apa yang kita sebut sebagai internet saat ini.
Tahun 1970-an (Konsep Hyperlink)
Pada tahun 1970-an, konsep hyperlink muncul sebagai salah satu inovasi penting dalam perkembangan dokumen elektronik.
Seorang ahli komputer bernama Ted Nelson memperkenalkan istilah “hyperlink” dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1965 yang berjudul “Literary Machines”.
Konsep hyperlink memungkinkan pengguna untuk membuat referensi atau tautan antara dokumen elektronik yang saling terkait.
Dengan menggunakan hyperlink, pengguna dapat mengklik teks atau elemen lain dalam suatu dokumen yang akan mengarahkan mereka langsung ke dokumen atau bagian lain yang terkait secara logis atau tematik.
Konsep hyperlink ini memainkan peran penting dalam pengembangan sistem hiperteks dan web.
Ketika Hyperlink memungkinkan pengguna untuk berpindah antara halaman web dengan mudah dan mengikuti jejak atau alur pikiran yang mereka inginkan.
Dengan adopsi hyperlink dalam desain web, pengguna dapat dengan cepat dan mudah menjelajahi berbagai informasi yang terhubung dalam jaringan internet.
Konsep ini telah mengubah cara kita mengakses dan mengonsumsi informasi secara drastis, dan hyperlink tetap menjadi fitur utama dalam pengalaman web modern.
Era Awal Web 1.0
Tahun 1980 Sampai 1993
Tahun 1980-an
Pada tahun 1980-an, ilmuwan yang bernama lengkap Tim Berners-Lee bekerja di CERN (European Organization for Nuclear Research). Ia menciptakan sekaligus mengembangkan konsep World Wide Web (WWW) sebagai sistem untuk menghubungkan dokumen melalui hyperlink.
Berners-Lee, bersama dengan Robert Cailliau, mengembangkan sistem yang memungkinkan dokumen-dokumen yang terdapat di komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan untuk saling terhubung melalui hyperlink.
Mereka memperkenalkan konsep-konsep seperti Hypertext Markup Language (HTML), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan Uniform Resource Locator (URL), yang menjadi fondasi dasar dari World Wide Web.
Pada tahun 1985, Internet global mulai berkembang di Eropa dan Domain Name System (DNS) sebagai dasar Uniform Resource Locator (URL) dilahirkan.
Tahun 1988, IP antara Eropa dan Amerika Utara tersambung secara langsung untuk pertama kalinya dan Berners-Lee mulai membahas potensi sistem jejaring (web) di CERN.
Tanggal 12 Maret 1989, Berners-Lee mengirim sebuah proposal berjudul “Information Management: A Proposal” kepada dewan manajemen CERN.
Ia mengusulkan sistem bernama “Mesh” yang menggunakan ENQUIRE, proyek pangkalan data dan perangkat lunak yang ia buat pada tahun 1980.
Proposalnya mencantumkan istilah “web” dan menjelaskan sistem manajemen informasi berbasis tautan yang tertanam di dalam teks biasa.
Dengan penggunaan HTML sebagai bahasa markup untuk memformat dan mengatur tampilan dokumen. Adapun HTTP sebagai protokol komunikasi untuk mengirimkan dan menerima dokumen melalui jaringan. Dan URL sebagai sistem penamaan yang unik untuk mengidentifikasi sumber daya di web.
Tim Berners-Lee dan kawannya berhasil menciptakan sebuah sistem yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses dan berbagi informasi melalui jaringan internet.
Tahun 1990-an
Pada tahun 1990, Berners-Lee meluncurkan server web pertama yang dikenal sebagai “WorldWideWeb”. Ini adalah perangkat lunak pertama yang memungkinkan seseorang untuk menjalankan server web dan mengaksesnya melalui browser.
Pada tahun 1991, Berners-Lee meciptakan sebuah direktori web yang bertujuan untuk mengindeks konten web yang ada pada saat itu dengan nama “World Wide Web Virtual Library”.
Tahun 1993
Pada tahun 1993, CERN (tempat Tim Berners-Lee bekerja) secara resmi mengumumkan bahwa World Wide Web akan menjadi teknologi yang bebas digunakan oleh siapa saja, tanpa royalti atau pembatasan.
Baca Juga : Pengertian Website, Semua Penjelasan Ada di sini!
Era Pertumbuhan dan Inovasi dari Web 1.0
Tahun 1994 (Munculnya Yahoo! Sebagai Direktori Web Terbaik)
Pada 1994, Yahoo! didirikan sebagai direktori web yang berhasil populer hingga dapat menyaingi World Wide Web Virtual Library milik Berners-Lee yang sudah ada sebelumnya. Yahoo! Didirikan oleh dua mahasiswa Stanford University, Jerry Yang dan David Filo.
Awalnya, Yahoo! bukanlah sebuah direktori web, tetapi merupakan sebuah indeks yang berisi koleksi tautan web yang dikurasi secara manual oleh Jerry Yang dan David Filo. Sehingga pada saat itu hanya berfungsi sebagai alat untuk membantu pengguna internet menavigasi melalui tautan-tautan yang tersedia.
Namun, seiring berjalannya waktu, Yahoo! berkembang menjadi salah satu portal web paling populer pada era awal internet. Mereka mulai menyediakan berbagai layanan, seperti direktori web, email, berita, forum, dan lain-lain.
Tahun 1995 (Kehadiran Netscape Navigator: Browser Dengan Pangsa Pasar Terbesar)
Pada tahun 1995, Netscape Communications Corporation meluncurkan Netscape Navigator, sebuah browser web yang sangat populer pada saat itu.
Netscape Navigator menjadi salah satu browser web pertama yang mendominasi pasar dan memainkan peran penting dalam mengenalkan World Wide Web kepada masyarakat umum.
Sebelum peluncuran Netscape Navigator, World Wide Web masih relatif baru dan belum begitu dikenal di kalangan pengguna internet pada saat itu.
Sehingga Netscape Navigator memperkenalkan fitur-fitur inovatif dan antarmuka yang lebih user-friendly dibandingkan dengan browser lain yang ada saat itu.
Maka kemudian, hal tersebut membantu dalam meningkatkan penggunaan web dan membuat lebih banyak orang dapat mengakses dan menjelajahi internet.
Netscape Navigator menjadi sangat populer dan dominan dalam beberapa tahun pertama setelah peluncurannya. Mereka memegang pangsa pasar yang signifikan dan menjadi simbol era pertumbuhan cepat internet.
Namun, persaingan yang semakin ketat dengan browser lain, terutama Internet Explorer yang dikeluarkan oleh Microsoft, menyebabkan penurunan pangsa pasar Netscape Navigator dalam beberapa tahun berikutnya.
Meskipun Netscape Navigator telah tidak ada sejak lama, warisan dan pengaruhnya terus terasa dalam perkembangan browser web modern.
Banyak fitur dan konsep yang diperkenalkan oleh Netscape Navigator masih digunakan hingga saat ini dalam browser seperti Mozilla Firefox. Yang mana merupakan pewaris langsung dari Netscape Navigator melalui proyek Mozilla.
Tahun 1998 (Mesin Pencari yang Revolusioner dan Situs E-Commerce)
Mesin Pencari yang Revolusioner
Pada tahun 1998, Google berhasil menjadi mesin pencari yang revolusioner. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa Ph.D. di Stanford University.
Mereka mengembangkan algoritma pencarian yang inovatif yang dikenal sebagai “PageRank”. Yang mana memungkinkan mereka menyajikan hasil pencarian yang lebih relevan dan berkualitas.
Pada awalnya, Google dimulai sebagai sebuah proyek penelitian yang dilakukan oleh Larry Page dan Sergey Brin saat mereka masih menjadi mahasiswa.
Mereka meluncurkan mesin pencari Google dengan nama “Backrub” pada tahun 1996. Namun kemudian pada tahun 1997, mereka mengubah namanya menjadi Google, yang berasal dari kata “googol” yang merupakan istilah matematika yang melambangkan angka 1 diikuti oleh 100 angka 0. Sehingga dari itu, mencerminkan tujuan mereka untuk mengorganisir sejumlah besar informasi di internet.
Google segera mendapatkan popularitas karena kemampuannya memberikan hasil pencarian yang lebih akurat dan efisien dibandingkan dengan mesin pencari lainnya pada saat itu.
Dengan menggunakan algoritma PageRank dan pendekatan yang berfokus pada relevansi konten. Google berhasil menciptakan pengalaman pencarian yang lebih baik untuk pengguna.
Situs E-Commerce
Masih di tahun yang sama, di sisi lain terdapat situs-situs seperti Amazon (1994) dan eBay (1995) yang memainkan peran penting dalam membuka jalan untuk e-commerce atau perdagangan elektronik di era ini.
Amazon awalnya dimulai sebagai toko buku online, tetapi kemudian berkembang menjadi platform e-commerce yang menyediakan berbagai produk, termasuk elektronik, pakaian, peralatan rumah tangga, dan banyak lagi.
Keberhasilan Amazon dalam menyediakan pengalaman belanja online yang nyaman dan berbagai produk yang lengkap membantu membuka jalan bagi pertumbuhan e-commerce secara keseluruhan.
Sedangkan eBay adalah platform perdagangan online yang memungkinkan individu dan bisnis menjual dan membeli berbagai barang secara lelang atau dengan harga tetap.
Kedua situs ini, Amazon dan eBay, telah memberikan landasan dan dorongan awal bagi pertumbuhan e-commerce yang kita lihat saat ini. Mereka telah mengubah cara orang berbelanja dan melakukan bisnis. Dan kemudian membuka pintu bagi peluang baru dan menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih luas di dunia online.
Era Web 2.0
Pada awal abad ke-21, konsep Web 2.0 muncul, yang menekankan kepada partisipasi pengguna, kolaborasi, dan hingga maraknya konten-konten dinamis.
Kemudian pada era ini, mulai berkembangnya platform blogging, seperti WordPress (didirikan pada tahun 2003) sebagai CMS (Content Management System) populer. Yang mana memungkinkan siapapun dapat membuat blog dengan mudah.
Adapun di sisi lain, platform-platform sosial media, seperti Facebook yang didirikan pada tahun 2004 dan Twitter yang didirikan pada tahun 2006, juga mulai menjadi populer.
Era Mobile dan Responsif
Pada tahun 2007, Apple memperkenalkan iPhone, yang memicu ledakan penggunaan web melalui perangkat seluler.
Peluncuran iPhone menjadi titik balik dalam perkembangan industri telepon seluler dan internet mobile.
Sebelum kehadiran iPhone, telepon seluler umumnya memiliki antarmuka yang terbatas dan sulit digunakan untuk menjelajahi sebuah web.
Namun, iPhone membawa perubahan dengan antarmuka layar sentuh yang intuitif dan kemampuan browsing web yang lebih baik.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menjelajahi situs web, membaca email, dan mengakses berbagai aplikasi melalui perangkat seluler mereka.
Pada era ini, mulai dikembangkannya teknologi yang bersifat “responsif design”, yang mana memungkinkan tampilan sebuah website yang optimal pada berbagai jenis perangkat. Yakni diantaranya seperti ponsel seluler, komputer, maupun laptop, agar tampilan dari sebuah website dapat disajikan dengan menyesuaikan perangkat yang digunakan.
Kemudian pada era ini juga, aplikasi web (web apps) mulai berkembang dengan cepat, dan memungkinkan penggunaan aplikasi berbasis web di perangkat seluler.
Era Saat Ini – Mendekati Web 3.0
Pada era saat ini, munculnya peningkatan kecepatan internet dan konektivitas yang lebih luas, sehingga memungkinkan pengalaman web yang lebih kaya dan kompleks.
Kemudian, desain web menjadi lebih fokus terhadap pengalaman pengguna yang baik, juga dari segi kecepatan, maupun dari segi keamanan.
Hadirnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan/ Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Realitas Virtual (VR) dan Augmented Reality (AR) yang semakin terintegrasi dengan website. Sehingga keberadaan semua itu dapat mempermudah segala pekerjaan manusia.
Penutup
Pembahasan dalam artikel ini dapat kita simpulkan bahwa sejarah website yakni dimulai dari Pra-sejarah website, Era Awal Web 1.0, Era Pertumbuhan dan Inovasi dari Web 1.0, Era Web 2.0, Era Mobile dan Responsif, hingga era saat ini yang mendekati generasi Web 3.0.
Pada era Web. 1.0 dan Web. 2.0 sebelumnya masih memiliki keterbatasan. Dalam Web. 1.0 interaksi terjadi secara satu arah, dan Web. 2.0 hanya dua arah, sementara dalam Web 3.0 tedapat interaksi antara manusia dengan manusia, atau manusia dengan mesin (AI).
Untuk memudahkan dalam memahami, coba lihat ringkasan pada gambar berikut ini:
Itulah alur sejarah website yang sangat kompleks yang menarik untuk diketahui. Hingga kini keberadaan website menjadi suatu hal yang penting bagi kehidupan kita di era digital ini.
Terimakasih sudah berkunjung!
Menyukai Kucing, Terkadang ngopi dikala Hujan, Menyukai Blog dan Website. Sekarang berfokus kepada SEO.