Pentesting, singkatan dari Penetration Testing, adalah proses simulasi keamanan yang dilakukan secara sistematis untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem komputer, jaringan, atau aplikasi. nantinya hasil dari penetration testing ini bisa bermanfaat untuk pengelola sistem guna memperbaiki tingkat keamanan aplikasi yang dimiliki.
Sebetulnya bukan hanya mencari kelemahan keamanan saja tapi untuk meningkatkan keamanan serta kelemahan tersebut dapat dievaluasi kembali, sehingga tidak terjadi kebocoran data atau penyerangan terhadap suatu sistem.
Sudah tidak sabar mengetahui tentang Apa Itu Penetration Testing, mulai dari manfaat, tahapan, cara kerjanya sampai tujuannya? mari simak artikel yang sudah disajikan oleh alafgani.web.id terkait penetration testing.
Baca Juga : 8 Hal Penting! Jika Ingin Maintenance Pada Website
Apa itu Penetration Testing?
Penetration testing (pentest) adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat keamanan suatu sistem jaringan komputer. Melalui evaluasi ini, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem keamanan jaringan yang bisa dieksploitasi oleh pihak yang tidak berwenang. Pentesting merupakan hal yang sangat penting bagi banyak perusahaan, karena melalui kegiatan ini mereka dapat mengurangi risiko terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan, seperti serangan peretasan (hacking). Dengan melakukan pentest secara teratur, perusahaan dapat menemukan celah-celah keamanan dan memperbaikinya sebelum penyerang berhasil memanfaatkannya. Hal ini membantu perusahaan untuk meningkatkan tingkat keamanan jaringan dan melindungi aset-aset digital mereka dari ancaman yang mungkin timbul.
Namun pentesting tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Untuk menjalankan kegiatan pentesting, perusahaan perlu mengandalkan seorang profesional yang disebut sebagai pentester. Pentester adalah individu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam melakukan evaluasi keamanan dan pengujian penetrasi.
Pentester yang berkualitas biasanya memiliki sertifikasi resmi sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaannya. Beberapa sertifikasi yang diterima secara luas di industri keamanan informasi termasuk Certified Ethical Hacker (CEH), Offensive Security Certified Professional (OSCP), dan Certified Information Systems Security Professional (CISSP). Sertifikasi ini menunjukkan bahwa pentester telah melewati ujian dan memenuhi standar industri tertentu dalam keahlian mereka.
Baca juga : Apa Itu Malware dan Jenis Malware Lengkap!
Manfaat Penetration Testing
Penetration Testing sangatlah penting di era teknologi saat ini bahwa penetration testing bermanfaat untuk memperbaiki sistem keamanan aplikasi maupun jaringan komputer. Selain itu banyak manfaat lainnya dari penetration testing antara lain:
Meningkatkan Pertahanan
Dengan melakukan pentesting, organisasi dapat mengevaluasi efektivitas langkah-langkah keamanan mereka. Ini memungkinkan pengembangan dan perbaikan sistem pertahanan untuk menghadapi serangan potensial.
Menemukan Kerentanan
Pentesting membantu menemukan celah kerentanan yang mungkin ada dalam sistem. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki celah keamanan sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berwenang.
Tahapan Penetration Testing
Dalam melakukan penetration testing, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam menjalankan proses pentest dengan baik. Berikut penjelasan mengenai masing-masing tahapan tersebut:
Planning (perencanaan)
Tahapan pertama adalah planning atau perencanaan. Tahap ini dimulai dengan pengumpulan informasi. Pentester akan mencari informasi tentang infrastruktur jaringan, sistem yang digunakan, dan entitas terkait lainnya. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memahami lingkungan yang akan diuji dan mengidentifikasi potensi kerentanan.
Scanning (pemindaian)
Setelah melalui tahap perencanaan, langkah selanjutnya dalam pentesting adalah melakukan scanning atau pemindaian. Pemindaian ini bertujuan untuk memperoleh cara tentang bagaimana aplikasi atau jaringan komputer yang ditargetkan bereaksi terhadap upaya penyusupan. Pada tahap pemindaian ini, pentester akan menggunakan dua cara yang umum digunakan:
- Analisis statis, melibatkan pengecekan kode aplikasi tanpa harus menjalankannya secara aktif. Dalam analisis ini, pentester menggunakan tools yang dapat memindai seluruh kode dalam satu proses. tools ini menganalisis struktur dan logika kode untuk mengidentifikasi kerentanan potensial, celah keamanan, atau praktik yang buruk dalam penulisan kode. Analisis statis sangat berguna dalam memeriksa kerentanan yang mungkin terdapat dalam kode sebelum aplikasi tersebut diimplementasikan atau dijalankan.
- Analisis Dinamis, Analisis dinamis melibatkan pengecekan kode aplikasi yang sedang berjalan dalam lingkungan yang aktif. Dalam analisis ini, pentester menjalankan aplikasi dan melakukan pemindaian terhadap perilaku aplikasi saat berjalan. Analisis dinamis memberikan tampilan waktu nyata dari kinerja aplikasi dan membantu pentester dalam mengidentifikasi kerentanan yang hanya muncul saat aplikasi berjalan.
Gaining access (mendapatkan akses)
Setelah berhasil mendapatkan akses, pentester akan memanfaatkan kerentanan yang ditemukan, seperti cross-site scripting (XSS), injeksi SQL, backdoor, dan serangan aplikasi web lainnya untuk menguji keamanan sistem target. pentester akan menggunakan teknik-teknik ini secara aktif dan mencoba mengeksploitasi kerentanan tersebut dengan berbagai cara.
Maintaining access (mempertahankan akses)
Setelah berhasil mengeksploitasi kerentanan dan mendapatkan akses ke sistem, pentester memasuki tahap “maintaining access” atau mempertahankan akses. Pada tahap ini, pentester ingin memastikan apakah akses yang mereka dapatkan bersifat permanen dan tidak mudah terdeteksi atau dihapus oleh sistem yang disusupi. Dengan memahami sejauh mana akses dapat dipertahankan, perusahaan dapat mengidentifikasi celah keamanan yang perlu diperbaiki dan meningkatkan pertahanan mereka untuk melindungi sistem dari serangan yang lebih serius.
Analysis (analisa)
Di tahap terakhir penetration testing, terdapat analisis dan pelaporan. Pada tahap ini, pentester akan menyusun dokumen yang mencatat kerentanan yang ditemukan dalam sistem jaringan yang diuji. Selain itu, pentester menganalisis risiko yang timbul dari kerentanan tersebut serta memberikan saran untuk meningkatkan keamanan sistem.
Jenis Penetration Testing
Black box testing
Salah satu jenis penetration testing yang umum adalah black box testing. Pada metode ini, pentester berperan sebagai seorang “hacker” yang mencoba mencari celah keamanan dalam sistem yang ingin diuji. Dalam black box testing, pentester tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang infrastruktur, kode, atau rincian internal sistem yang diuji. Mereka diberikan akses yang terbatas dan tugasnya adalah menemukan celah keamanan tanpa informasi sebelumnya. Pentester yang menggunakan metode black box testing akan menggunakan alat pemindai (scanning tools) dan melakukan pendekatan manual untuk mencari celah keamanan.
White box testing
Yang kedua adalah white box testing. Metode ini digunakan ketika perusahaan ingin mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kerentanan sistem dengan memeriksa struktur internalnya. Dalam white box testing, pentester memiliki pengetahuan informasi tentang infrastruktur, kode sumber, dan rincian internal sistem yang diuji. Pentester yang menggunakan metode white box testing dapat memerlukan waktu lebih lama untuk menganalisis kerentanan sistem.
Grey box testing
Salah satu metode penetration testing yang terakhir adalah grey box testing. Dalam grey box testing, pentester memiliki akses terbatas dan informasi yang terbatas tentang sistem yang akan diuji, mirip dengan akses yang dimiliki oleh seorang pengguna biasa. Tujuan dari metode grey box testing adalah memberikan penilaian keamanan yang lebih efisien dibandingkan dengan black box testing. Dengan memiliki sedikit informasi tentang sistem, pentester dapat fokus pada area-area yang dianggap paling mungkin rentan terhadap serangan.
Penutup
Penetration testing (pentest) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi keamanan suatu sistem jaringan komputer. Melalui pengujian ini, kelemahan-kelemahan dalam sistem keamanan dapat diidentifikasi. Metode ini bisa disebut dengan pentest dan biasanya dilakukan oleh seorang pentester. Meski kamu sudah mengetahui tentang pentes, Kamu perlu memiliki website yang lebih aman yang memiliki sistem keamanan yang tinggi.
Jasa pembuatan website alafgani.web.id, akan selalu hadir untuk kamu yang ingin memiliki website dengan tingkat keamanan yang tinggi. Demikian penjelasan lengkap mengenai penetration testing semoga bermanfaat. Jangan lupa tulis di kolom komentar ya!
Menyukai Kucing, Terkadang ngopi dikala Hujan, Menyukai Blog dan Website. Sekarang berfokus kepada SEO.